Thursday, September 12, 2013
Tuesday, August 27, 2013
Cengeng sekelak
Segalanya berbeda ketika aku memutuskan memberi ruang diingatan untukmu.
Ketika aku mulai lupa akan siapa aku dan siapa kamu.
Ketika aku mulai membuka banyak kesempatan untukmu masuk menghampiri kehidupanku yang kosong.
Aku sering terlarut dalam indahnya senyum dan tatapmu yang seolah berkata "Menetaplah denganku! Aku ingin kau menjadi mawar indah ditengah tajamnya duri-duriku. Aku ingin kau ada saat semua berlari menjauh meninggalkan aku".
Nyatanya berbeda. Senyum dan tatapmu hanya sekilas terlihat indah. Tak menetap disini. Dihati.
Aku berharap menjadi mawar indah ditengah tajamnya durimu, nyatanya aku hanya daun yg menguning dan rapuh ketika mawar indahmu tlah mekar.
Aku berharap menjadi seorang yg berdiri disisi saat semua meninggalkanmu, nyatanya aku berada jauh dari hidupmu. Bahkan memilihmu pun aku tak cukup layak. Bagaimana bisa aku berharap seolah nanti hanya ada aku dan kamu?
Labels:
curhatan lebay,
Dorks Indonesia,
JKT 48,
pee wee gaskins,
poppunk,
sedih,
wota
Lokasi: Indonesia
Pematangsiantar, Pematang Siantar City, North Sumatra, Indonesia
Friday, May 03, 2013
Ketika aku menangis merintih
kesakitan. Menangisi kehidupan yg aku sendiripun belum mengenalnya,
engkau malah tersenyum bahagia, memelukku dengan bangga hingga aku bisa
merasakan detak jantungmu.Tak sadarkah kau bahwa aku terlalu takut tuk beranjak dewasa, melupakan kenangan kecil kita, dan berusaha
Sunday, April 21, 2013
Satir Sarkas
Ini
nih lirik satir sarkas versi gw.
Sebenernya ampe sekarang gw masi bingung, ini lagu untuk pasangan yg baru putus ato untuk sepihak yg diselingkuhin?
Sebenernya ampe sekarang gw masi bingung, ini lagu untuk pasangan yg baru putus ato untuk sepihak yg diselingkuhin?
Tapi yah disini anggap aja gw si Penulis lagu
tersebut dan kisahnya tentang satu pihak yg diselingkuhin.
Kalo @PWGofficial baca blog gw, mungkin bisa dijawab ^^
Aku
berlari membawa pergi luka di jiwa
Menutup lubang besar di hati saat kau tak ada
Menutup lubang besar di hati saat kau tak ada
Bukankah pecundang itu indentik dengan lari dan pergi?
Nah, tapi disini gw bukan nunjukin kalo gw si pecundang.
Gw cuma orang yang tersakiti oleh pasangan dan mencoba merasakan sakit ini sendirian.
Yg berharap bisa nemuin tempat dan suasana baru makanya gw pergi
Sejenakku terhentak saat kudengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya selera kau penghianat jiwa
Sebait yg paling gw suka dan nusuk banget kata katanya.
Bayangin! Pacar lo ketahuan punya cewe lain dan cewe itu temen lo!
haha
ini nih yg gw alami. jantung ini yg bener bener berasa sesak. Nafas
juga bisa diitung keluarnya berapa kali dalam semenit. Mata gw, iya mata
gw berair. Jatuh satu persatu sampe muka gw berasa bunga layu yg
disiramin air biar ngga mati karna kekeringan.
(sampe separah ini?)
iya
separah ini. bahkan pengen rasanya gw nabok pipi si pacar dan bilang ke
dia "Banyak cewe diluar sana yg lebih bagus tapi kenapa harus sama dia?
temen gw? selera lo rendah.sumpah!"
Berhari-hari aku menunggu hilangnya kecewa
Membakar sisa kenangan di hati kau membuatku gila
Hari tlah berganti tapi rasa sakit ini masih abadi.
Gw coba ngelupain semuanya tapi kayanya sia sia. hati gw masih ada di dia dan belum dibalikin.
Sakit gapunya hati. Eh, sakit disakitin!
Dan kaupun dengannya banyak yang mencela
Semua tertawa
Ini bait terakhirkan?
Dibait ini seenggaknya gw ngerasa menang.
Karena nyatanya, bukan cuma gw yg gasetuju kalo dia jalan sama itu cewe.
Banyak temen temen juga yg anggap mereka ga cocok.
Oke sekian
Happy birthday
DNSD
Friday, April 19, 2013
Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.)
Pohon Mahoni.
yap, semua berawal dari pohon mahoni.
setelah jadwal perkuliahan kubabat habis, kududuk dibawah pohon mahoni sambil menikmati sore yang penat ini. entah kenapa, aku merasa tertarik melihat pria yg baru saja membakar sebatang rokok dan mengisapnya diparkiran motor. mengenakan kemeja kotak-kotak, celana hitam dan berambut agak gondrong. dari jauh kulihat model rambutnya mirip Tom Delonge. "Gaya yg cukup menarik", Pikirku.
waktu itu sekitar bulan 10 ditahun 2012. seakan tak mau membuang kesempatan, kucuri pandang kearahnya. Yuhuu sepertinya dia juga memberi sedikit respon. dia jongkok disebelah motornya sambil memandangi kearah kami duduk. ingin aku menghampirinya. berjabat tangan dan saling mengucap nama sebagai tanda perkenalan pertama. tapi keterbatasan nyali yg kupunya ini memaksaku mengurungkan niat. seiring berbunganya hati ini, aku tak tahu apa yang ditertawakan teman-temanku lagi. bahkan sepertinya, teman-teman hanya mempunyai ragaku tapi jiwaku ikut pulang bersamanya.
malamnya dirumah (sekiranya sebelum tidur) kupikir pertemuan ini cukup sampai disini.
entah kebetulan atau hanya tebawa suasana, aku memimpikan dia. aneh dan cukup membingungkan. karena ini pertemuan pertama dan mengapa rasanya sangat melekat diingatan? harusnya pertemuan pertama hanya menumpang lewat bukannya melekat (sambil kembali kupejamkan mata).
Friday, February 15, 2013
Kutatap hari yang semakin lama terasa sangat menegangkan.
Dimana aku bertemu dunia mereka dan mengadu keyakinan kita.
Ku jamah kedua pipiku sambil bergerak maju meninggalkan bayangan kelam yang mengikutiku dari pukul 13.oo tadi
Kucoba berjalan dengan pasti tanpa sedikitpun menoreh kebelakang.
Kupandangi sebuah cermin untuk memastikan bahwa hari ini berjalan sangat cepat.
dapat kulihat kulit diwajah semakin lelah.
keriput. Semua semakin keriput.
Seakan tak yakin, aku mengingat tahun ketika aku dilahirkan.
Kuhitung tahun demi tahun, lalu kudapatkan apa yg kucari.
Setengah percaya, ternyata umurku sudah 19tahun.
Rasanya baru saja kemarin aku menetek dipelukan ibu.
Merengek untuk direngkuh.
Aku semakin tua. Iya aku tua.
Siapkah mentalku menghadapi hari hari selanjutnya?
Dimana aku bertemu dunia mereka dan mengadu keyakinan kita.
Ku jamah kedua pipiku sambil bergerak maju meninggalkan bayangan kelam yang mengikutiku dari pukul 13.oo tadi
Kucoba berjalan dengan pasti tanpa sedikitpun menoreh kebelakang.
Kupandangi sebuah cermin untuk memastikan bahwa hari ini berjalan sangat cepat.
dapat kulihat kulit diwajah semakin lelah.
keriput. Semua semakin keriput.
Seakan tak yakin, aku mengingat tahun ketika aku dilahirkan.
Kuhitung tahun demi tahun, lalu kudapatkan apa yg kucari.
Setengah percaya, ternyata umurku sudah 19tahun.
Rasanya baru saja kemarin aku menetek dipelukan ibu.
Merengek untuk direngkuh.
Aku semakin tua. Iya aku tua.
Siapkah mentalku menghadapi hari hari selanjutnya?
Saturday, January 12, 2013
kutarik nafas panjang sambil berharap ini bukan nafas terakhir yang masuk ke
paru-paruku.
kurasakan lembutnya embun malam yang perlahan turun membasahi kulitku.
sambil tersenyum, kupandangi jauh keatas sana.
Setidaknya aku tak sendiri malam ini :)
kutarik lagi nafas panjang.
Kali ini dadaku terasa sesak.
Entah apa yang tlah terjadi, mendadak dada ini perih.
Mungkin tertusuk jarum dan hampir mati.
sesekali kulirik layar ponselku.
Mungkin menunggu atau bahkan berharap?
Terlintas sebuah nama diingatanku.
Nama yang masih wangi. Masih baru.
Baru melekat diingatanku.
Baru merusak peredaran darahku :)
kurasakan lembutnya embun malam yang perlahan turun membasahi kulitku.
sambil tersenyum, kupandangi jauh keatas sana.
Setidaknya aku tak sendiri malam ini :)
kutarik lagi nafas panjang.
Kali ini dadaku terasa sesak.
Entah apa yang tlah terjadi, mendadak dada ini perih.
Mungkin tertusuk jarum dan hampir mati.
sesekali kulirik layar ponselku.
Mungkin menunggu atau bahkan berharap?
Terlintas sebuah nama diingatanku.
Nama yang masih wangi. Masih baru.
Baru melekat diingatanku.
Baru merusak peredaran darahku :)
Friday, January 11, 2013
Aku kalah
Tahukah?
Di awal aku tak pernah berniat tuk benar-benar membuka perasaan untukmu.
Bahkan kucoba menutup telinga agar tak mendengar rintihan hati, memalingkan wajah untuk mengabaikan sapaan bibir dan menutup mulut agar tak menyampaikan keinginan lidah.
Ternyata setelah aku mulai menyukai, kau malah mengkhianati.
Sadarkah bahwa aku tersakiti?
Nyaris aku percaya kata-katamu, percaya tatapanmu, bahkan percaya senyumanmu.
Tuhan kelihatan baik ketika aku meminta kehadiran seorang yang lebih.
Dia menunjukkanmu padaku :)
Tuhan tampak lebih baik lagi, ketika dia menunjukkan hal kecil tentangmu.
Dia tak ingin melihat aku yang terlalu lama dikhianati. Mungkin.
Lihatkan?
Tanpa aku yang cari, Tuhan tunjukkan bagaimana kau dan duniamu sayang!!
Dan aku salah. Aku kalah.
Engkau bukan sang titisan, engkau juga bukan kado dari harapan.
Berbeda. Sangat berbeda dari apa yang kuharapkan.
Di awal aku tak pernah berniat tuk benar-benar membuka perasaan untukmu.
Bahkan kucoba menutup telinga agar tak mendengar rintihan hati, memalingkan wajah untuk mengabaikan sapaan bibir dan menutup mulut agar tak menyampaikan keinginan lidah.
Ternyata setelah aku mulai menyukai, kau malah mengkhianati.
Sadarkah bahwa aku tersakiti?
Nyaris aku percaya kata-katamu, percaya tatapanmu, bahkan percaya senyumanmu.
Tuhan kelihatan baik ketika aku meminta kehadiran seorang yang lebih.
Dia menunjukkanmu padaku :)
Tuhan tampak lebih baik lagi, ketika dia menunjukkan hal kecil tentangmu.
Dia tak ingin melihat aku yang terlalu lama dikhianati. Mungkin.
Lihatkan?
Tanpa aku yang cari, Tuhan tunjukkan bagaimana kau dan duniamu sayang!!
Dan aku salah. Aku kalah.
Engkau bukan sang titisan, engkau juga bukan kado dari harapan.
Berbeda. Sangat berbeda dari apa yang kuharapkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)